Custom Search

Still Childest



BLI Policies apparatus football as Indonesia is not yet mature.
Expression Bernhard Limbong , vice chairman discipline commision of PSSI (komdis) when judge the former player Indonesian Nationality team Alex Pulalo related unrest Arema VS PKT Bontang match in Kanjuruhan Stadium, Malang, (13 / 9) ago.

"Alex we ransom. For, if the suspension is not effective. Yet, without diskorsing, Alex is not playing in the match because of some injuries, "said Limbong as loaded Jawa Pos (25 / 9).
.... There are no clear regulations on the punishment-related raw materials received Alex. Still a child and not objective.

Why punishment should be to see Alex conditions that are flawed.
I should be in accordance with the rules of clear regulasinya. 1 suspension if penalty minutes, good or not so injury diskorsing only 1 month.
Why Alex still see the condition of the injury or do ....
Or perhaps .... This condition is made by Komdis a moment looking for money ....?



Masih Kanak-Kanak

Kebijakan BLI sebagai aparatur sepak bola Indonesia sama sekali belum dewasa.
Simak ungkapan Bernhard Limbong, wakil ketua komdis ketika menghakimi mantan peunggawa timnas Indonesia Alex Pulalo terkait kerusuhan pertandingan Arema VS PKT Bontang di Stadion Kanjuruhan, Malang, (13/9) lalu.

”Alex kami denda uang. Sebab, jika skorsing akan tidak efektif. Toh, tanpa diskorsing, Alex sudah tidak bisa main dalam beberapa pertandingan karena cedera,” kata Limbong seperti dimuat Jawa Pos (25/9).

Jelas....Tidak ada regulasi yang baku terkait atas hukuman yang diterima Alex. Masih kanak-kanak dan tidak objektif.

Mengapa hukuman tersebut harus melihat kondisi Alex yang sedang cedera.
Harusnya kan sesuai dengan aturan yang jelas regulasinya. Kalau hukuman skorsing 1 bulan, baik cedera atau tidak ya diskorsing 1 bulan aja.

Kenapa masih melihat kondisi Alex yang cedera atau ga....
Atau jangan-jangan.... Kondisi ini dijadikan momen oleh Komdis buat cari duit....?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar